Spotlight: Ketika Media Mengungkap Kebenaran
Source Pict: thinktheology.co.uk |
Film Spotlight merupakan film yang menyorot kisah di balik investigasi sekelompok jurnalis dalam membongkar skandal pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi di lingkungan gereja Katolik kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Hasil penyelidikan ini sendiri dimuat dalam harian The Boston Globe tahun 2002.
Rubrik dengan tema tersebut berhasil memenangkan Pulitzer
Prize penghargaan bergengsi untuk karya tulis jurnalistik dan
literatur. Kemudian Tom McCarthy bersama
Josh Singer menjadikan kasus tersebut materi pokok dalam film yang diberi judul
yang sama dengan nama rubriknya yaitu Spotlight.
Dalam film ini diceritakan, awal di
selidikinya kasus pelecehan seksual ini bermula ketika editor baru asal Miami
bergabung dengan Tim Spotlight di koran The Boston Globe, Marty Baron (Liev
Schreiber). Sang editor baru, mempertanyakan mengenai kasus pelecehan seksual
yang dilakukan oleh seorang pendeta John Geoghan di kolom Eileen McNamara.
Menurut Baron berita tersebut dapat
jadi berita yang penting untuk di ulas, karena korban pelecehan seksual yang
dilakukan pendeta Geoghan cukup banyak yakni mencapai 80 anak, terlebih lagi The
Boston Globe pernah mengulas 2 kasus tersebut dalam 6 bulan terakhir.
Kemudian Baron meminta Tim Spotlight
untuk untuk menggali lebih dalam tentang beberapa kasus pelecehan seksual anak
oleh pastur di Boston. Spotlight sendiri adalah rubrik investigasi dalam harian
The Boston Globe, yang membutuhkan berbulan-bulan dalam melakukan wawancara
investigasi dan riset sebelum akhirnya diterbitkan sebagai artikel mendalam.
Spotlight beranggotakan oleh editor
Walter "Robby" Robinson (di film diperankan Michael Keaton), yang memimpin tiga
orang jurnalis: Mike Rezendes (Mark
Ruffalo), Sacha Pfeiffer (Rachel
McAdams), dan Matt Carroll (Brian
d'Arcy James).
Tim Spotlight kemudian memulai semua
investigasi dengan sebuah diskusi dari para anggotanya. Mereka berbagi pengalaman
dan pengetahuan mengenai orang-orang yang berhubungan dalam kasus tersebut
seperti pengacara Mitch Garabedian, pengacara korban Eric Mcleish, serta
Kardinal Law seorang Uskup Besar Boston yang diduga mengetahui kasus tersebut namun
malah mendiamkannya.
Di saat itu juga mereka membagi pembagian
kerja tiap anggota. Mereka menggali informasi mengenai kasus serupa di kota Boston
dan mencari tautannya, seperti kasus Porter yang banyak mencabuli anak kecil di
Fall River 10 tahun silam.
Mike ditugasi untuk mendekati Mitch
Garabedian dan mewawancarai mengenai dokumen rahasia mengenai kasus Geoghan. Pada
awalnya Garabedian tidak ingin membantu namun karena kegigihan mike, sedikit
demi sedikit mike mulai mendapatkan berbagai informasi penting mengenai dokumen
rahasia itu. Lalu Sascha dan Robby terus mewawancarai Pengacara korban Eric
Mcleish untuk menggali informasi keterlibatan gereja dan tuntutan para korban
terhadap pelaku pelecehan seksual anak, Geoghan.
Matt bertugas mencari data kearsipan
dalam kasus serupa mengenai pelecehan seksual. Di sisi lain Robby sang ketua
tim spotlight juga mencari informasi mengenai kasus pelecehan seksual pada
temannya Jim Sullivan, seorang pengacara gereja di Boston.
Tim Spotlight terus menggali berbagai
informasi dari berbagai sumber, tak tertinggalkan pada organisasi korban
pelecehan SNAP. Mereka menanyakan kasus-kasus yang telah diteliti oleh organisasi
SNAP dan referensinya. Setelah itu mereka mewawancarai korban-korban pelecehan
yang mengaku dilecehi oleh pastur gereja di Boston. Sascha mewawancarai Joe
anggota dari organisasi korban SNAP, dan Mike mewawancarai korban yang
dikenalkan pengacara Garabedian bernama Patrick.
Berawal dari satu nama pendeta,
fakta-fakta baru berhasil didapatkan. Pada tahap awal, ada tiga belas nama
berhasil dikantongi. Salah seorang mantan pendeta yang kemudian menjadi psychotheraphist,
Richard Sipe (disuarakan oleh Richard Jenkins, sebab kemunculannya hanya lewat
suara di telpon), memberikan tambahan informasi bagi Tim Spotlight lewat
Michael Rezendez. Kemudian Matt mencari data-data kearsipan mengenai tempat
paroki pastor-pastor yang bertugas. Sascha dan Mike terus mencari informasi
mengenai bukti dari pengadilan.
Kendala yang dilewati spotlight cukup
banyak, secara internal para anggota tim Spotlight harus melawan perdebatan
batin dalam diri mereka karena kesemua anggotanya berasal dari Boston dan dibesarkan
dalam keluarga Katholik. Mereka juga harus berani melanjutkan kasus ini meski
ditentang orang-orang terdekat.
Secara eksternal mereka kesulitan
mencari informasi karena pihak gereja dan pengadilan melakukan sebuah
kesepakatan untuk saling mendukung menutupi kasus pelecehan ini.
Pengajuan dokumen rahasia untuk di
buka secara umum menemui jalan yang panjang. Selain itu, para reporter harus
melakukan pendekatan yang cukup lama agar narasumber akhirnya mau untuk
diwawancarai karena tak semua narasumber mau membeberkan apa yang sebenarnya
terjadi. Seolah-olah ini adalah hal yang tabu dibahas sekalipun sebenarnya
mereka tahu itu bentuk kriminalitas. Seperti yang dilakukan Mike kepada Mitch
Garabedian, Mike dengan gigih meminta kepada garabedian untuk memberikan
informasi seputar cara mendapat dokumen rahasia itu dan untuk menghubungi
korban.
Yang lebih mengejutkan adalah jumlah
kasusnya ternyata sangat banyak, terjadi sejak lama, dan menyebar ke berbagai
kota di AS, namun ditutup-tutupi secara sistematis oleh institusi terkait dan
pihak berwajib, tanpa penyelesaian secara hukum.
Diindikasikan para pastor pelaku
pelecehan seksual kepada anak melancarkan kejahatannya pada saat hari cuti
sakit/izin/libur. Untuk itu para anggota tim Spotlight melakukan pengecekan dan
mencocokan data kaitannya pastor yang sedang cuti libur/sakit dan mengkalkulasikannya
dengan informan Richard Sipe. Ternyata pastor yang ditemui melakukan cuti
mencapai 90 orang.
Kemudian para reporter Spotlight
melakukan verifikasi dan pengecekan dengan mendatangi alamat-alamat pastor yang
telah ditandai lalu mencari informasi mengenai kebenaran yang terjadi. Meski beberapa
kali mendapat penolakan dari para warga yang ditanyai akhirnya benang kusut kembali dapat dirajut. Perlahan-lahan seluruh pertanyaan mulai terjawabkan.
Sayangnya, ketika berita ini ingin
dipublikasikan terjadi insiden pesawat yang menabrak gedung WTC pada 09/11/2001
di Amerika. Akhirnya reporter Spotlight dialihkan untuk melakukan liputan perihal
beritas tersebut dan menunda mempublikasikan berita mengenai pelecehan seksual
kepada anak-anak yang dilakukan pastor gereja.
Setelah itu akhirnya berita pelecehan
oleh pastor gereja kemudian diterbitkan. Koran-koran di distribusikan ke
seluruh wilayah. Dampak yang terjadi setelah pemberitaan “Church allowed abuse
by priest for years” yang ditulis oleh
Michael Rezendez pada Koran The Boston Globe sungguh tidak di duga. Ternyata,
para korban banyak yang menelpon kantor Koran The Boston Globe dan mengakui
pernah menjadi korban pelecehan oleh para pastor.
Pemberitaan tersebut menuai protes keras
masyarakat terhadap gereja, dan membuat Koran The Boston Globe menjadi pusat
perhatian. Serta menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun terhadap gereja,
kemudian Kardinal Law mengundurkan diri menjadi uskup di Boston.
Pada akhirnya, film ini dituturkan
layaknya para jurnalis dalam ceritanya: fokus pada tujuan pembongkaran
kejahatan yang terjadi di dalam institusinya, bukan menyerang secara
membabibuta. Tidak mempertanyakan posisi para pelaku dari keyakinannya, tetapi
bagaimana sebuah sistem yang dibuat oleh para pembuat keputusan dalam institusi
tersebut membuat pelaku bisa leluasa mengulangi kejahatannya lagi. Di saat
bersamaan, film ini pun jadi cerminan harapan para korban untuk bisa
didengarkan dan mendapat keadilan.
Ditulis oleh Selly Melinda
Komentar
Posting Komentar